HARIANDATA.COM – Satuan Tugas (Satgas) KLB Malaria Kecamatan Taluditi menggelar rapat koordinasi untuk menanggulangi penyebaran penyakit malaria yang kian meningkat di Kabupaten Pohuwato.
Rapat yang berlangsung pada Jumat (24/1/2025), di Aula Kantor Camat Taluditi tersebut dihadiri oleh Camat Taluditi, Isa Ali, perwakilan Polsek, Danramil Marisa, kepala-kepala desa, Ketua BPD, pihak Puskesmas Taluditi, serta mahasiswa KKN-T Universitas Pohuwato.
Koordinator Satgas KLB Malaria, Hajir Towalu, mengungkapkan bahwa kasus malaria di Kabupaten Pohuwato mengalami peningkatan signifikan.
Pada Januari 2024, tercatat 837 kasus malaria, yang menjadi perhatian serius bagi pihak terkait. Hajir juga menyoroti ketidakhadiran perwakilan penambang di rapat tersebut meskipun undangan telah resmi dikirim, yang menambah rasa kecewa Satgas.
“Yang sangat disesalkan oleh Satgas KLB Malaria adalah ketidakhadiran para penambang PETI, padahal undangan sudah resmi kami kirimkan dan diketahui oleh Camat,” ujar Hajir.
Menurut Hajir, tujuan mengundang para penambang adalah untuk melakukan screening kesehatan sebelum aktivitas tambang dimulai, guna mengidentifikasi potensi penyebaran malaria di kalangan penambang.
Jika ditemukan kasus positif, Satgas berjanji untuk segera melakukan pengobatan dan penanganan yang tepat.
“Harapan kami adalah mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran malaria, khususnya di Kecamatan Taluditi,” tambah Hajir.
Dalam rapat tersebut, Satgas KLB Malaria menghasilkan beberapa keputusan penting yang harus dilaksanakan segera:
1. Menutup sementara akses pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Taluditi hingga status KLB Malaria dicabut.
2. Pendataan seluruh penambang yang terlibat dalam kegiatan PETI di wilayah Taluditi.
3. Penggalangan dana untuk mendukung operasional Satgas dalam penanganan dan pencegahan malaria.