HARIANDATA.COM- Tokoh Masyarakat Pohuwato, Wawan Hatama mendesak Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Pohuwato untuk segera meninjau aktivitas dua perusahaan pengelola kayu, yakni PT Inti Global Laksana (IGL) dan PT Biomassa Jaya Abadi (BJA).
Ia menilai kedua perusahaan tersebut telah menghabiskan sumber daya kayu di wilayah konsesi mereka.
Menurut Wawan, saat ini perusahaan-perusahaan tersebut diduga mulai mendatangkan kayu dari luar daerah, tepatnya dari Kalimantan.
“Kalau ini benar, maka berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” ungkapnya, Selasa (23/9/2025).
Ia juga menyoroti dampak dari masifnya pembabatan hutan yang dilakukan perusahaan, yang menyebabkan kegiatan plasma dan koperasi masyarakat setempat tidak lagi berjalan.
“Masyarakat tidak bisa lagi berharap dari hasil kayu karena hutan sudah habis,” jelasnya.
Lebih jauh, Mantan Anggota DPRD Pohuwato ini menduga setelah kayu akan dihabiskan, perusahaan akan meninggalkan wilayah tersebut dengan menyisakan dampak kerusakan lingkungan yang harus ditanggung masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat hanya menerima kerusakannya, sementara keuntungannya dinikmati segelintir pihak,” tegasnya.
Ia berharap pihak berwenang segera mengambil langkah konkret untuk mengevaluasi aktivitas kedua perusahaan tersebut demi menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan ekonomi masyarakat lokal.
